Sabtu, 11 Juni 2011

SELAIN sebagai tanaman hias,para leluhur kita sudah lamamenggunakan tanamankacapiring untuk pengobatan.*


KACAPIRING banyak
dipelihara orang sebagai
tanaman hias atau pagar hijau
yang memiliki aroma bunga
harum. Kacapiring termasuk
umbuhan perdu yang berumur
tahunan serta banyak
memiliki cabang, ranting
maupun daun yang lebat.
Tumbuhan yang di Jawa
disebut ceplok piring, dan
orang Bali menyebutnya
jempiring, ini mudah tumbuh
di sembarang tempat, baik
daerah dingin maupun panas.
Namun, tumbuhan ini lebih
cocok di daerah pegunungan
atau lokasi yang tingginya
lebih 400 meter di atas
permukaan laut.
Bunganya berukuran besar
dan batang pohonnya mampu
mencapai ketinggian berkisar
1-2 meter. Bunganya indah
mirip dengan bunga mawar
putih dengan tajuk-tajuk
melingkar dan bersusun
membentuk satu kesatuan
yang anggun. Daunnya
berbentuk oval, tebal, licin
dan mengkilap pada
permukaan telapak daun
bagian atasnya.
Karena keharuman bunganya,
kacapiring mempunyai nilai
komersial untuk dibuat
minyak wangi. Sedang
pengembangbiakan tanaman
ini dilakukan dengan cara
stek.
Kacapiring (Gardenia augusta
atau Gardenia jasminoides)
dari penelitian para ahli
diketahui mempunyai senyawa
kandungan zat minyak
menguap. Minyak menguap
tersebut antara lain
mengandung unsur linalol dan
styrolyl. Sehingga tidak heran,
selain sebagai tanaman hias,
para leluhur kita sudah lama
menggunakan tanaman ini
untuk pengobatan.
Cukup banyak penyakit yang
bisa diobati dengan
menggunakan kacapiring,
seperti diabetes mellitus,
sariawan, demam, atau jika
mengalami sukar buang air
besar. Berikut beberapa
ramuan yang bisa
dimanfaatkan.
Diabetes mellitus: 12 lembar
daun kacapiring direbus
dengan dua gelas air sampai
mendidih hingga tinggal satu
gelas. Air rebusan ini diminum
sekaligus dan diulangi secara
rutin setiap hari.
Sariawan: ambil 7 lembar
daun kacapiring, 2 sendok
makan madu dan 1 potong
gula aren. Daun kacapiring
tadi diremas-remas dan
ditambah dengan satu cangkir
air lalu disaring. Air saringan
tersebut dicampur dengan
madu dan gula aren tadi lalu
diaduk sampai merata.
Diminum,dan diulangi setiap
dua hari sekali.
Demam: Siapkan 7 lembar
daun kacapiring dan 1 potong
gula batu. Daun kacapiring
diremas-remas dengan 1 gelas
air dan disaring. Kemudian
dicampur dengan gula batu
dan diaduk sampai merata,
lalu diminum.
Sukar buang air besar: Ambil
tiga biji buah kacapiring, lalu
direbus dengan dua gelas air
sampai mendidih hingga
tinggal satu gelas. Kemudian
langsung diminum. (Ki
Suta)***